Sunday, April 12, 2015

Panjang Angan-Angan

Panjang Angan-Angan



Telah bersabda Rasulullah saw: "Dua hal yang paling aku cemaskan atas engkau;

panjang angan-angan dan mengikut hawa nafsu. Sesungguhnya panjang angan-angan itu dapat melupakan Akhirat, sedang mengikuti hawa nafsu dapat menjauhkan diri dari kebenaran."

Aku menjamin tiga orang dengan tiga hal; orang yang gila dunia, orang yang rakus mengumpulkannya dan orang yang kikir harta benda, dengan kefakiran yang tidak akan kaya sudahnya, kesibukan yang tidak ada sudahnya serta kesulitan yang tidak pernah ada jalan keluarnya."

Dirawikan dari Abu Darda', dia peringatkan pemilik keldai seraya berkata, "Tidakkah engkau malu membangun apa yang tidak engkau, memikirkan apa yang tidak pernah engkau temukan serta mengumpulkan apa yang tidak engkau makan? Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah gigih membangun, mengumpulkan banyak-banyak dan memikirkan jauh-jauh, tapi akhirnya tempat mereka adalah kubur, angan-angan mereka adalah tipuan belaka dan yang dikumpukannya binasa."

Telah berkata Ali bin Abi Thalib ra kepada Umar ra, "Jika engkau hendak menemui teman-temanmu tampallah bajumu, jahitlah kasutmu dan pendekkan angan-anganmu serta makanlah ketika lapar."

Adam as berwasiat kepada anaknya Syits dan diperintahkannya agar wasiat itu disampaikan kepada anak-anaknya sesudah itu. Wasiat itu ada lima hal.

Pertama Adam berkata: Katakan kepada putera-puteramu, janganlah kalian terpaut kepada dunia. Sesungguhnya aku di Syurga terpaut dengan yang tidak seberapa, kemudian Allah mengeluarkanku darinya.

Kedua, katakan kepada mereka, janganlah kalian turuti kehendak isterimu, sesungguhnya aku telah menuruti kehendak isteriku dan aku makan syajarah, namun akhirnya aku menemuikan penyesalan.

Ketiga, katakan kepada mereka, jura hendak berbuat fikirkanlah apa akibatnya. Kalaulah aku fikirkan akibatnya tentulah aku tidak menerima nasib ini.

Keempat, jika hatimu terpaut oleh sesuatu tinggalkan saja ia. Sesungguhnya ketika aku makan syajarah, hatiku amat terpaut padanya, namun aku tidak kembali sehingga akan ditimpa penyesalan.

Dan kelima, bermesyuaratlah dalam segala urusan. Jika aku bermesyuarat dengan para malaikat, tentulah nasib seperti ini tidak akan menimpaku.” Al-Mujahid berkata, "Abdullah bin Umar berkata, kepadaku: Diwaktu pagi janganlah kau bicara pada dirimu tentang waktu petang hari, dan jika waktu petang hari jangan pula bicara pada dirimu tentang waktu pagi. Gunakan hidupmu sebelum matimu! Serta sehatmu sebelum sakitmu. Engkau tidak tahu apa yang menimpa esok!"

Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya, "Adakah setiap kamu ingin masuk Syurga?" Mereka menjawab, "Ya." Kemudian Rasulullah saw bersabda, "Pendekkan angan-anganmu dan malulah kepada Allah swt dengan sesungguhnya." Mereka berkata, "Kami telah malu kepada Allah." Rasulullah saw bersabda:"Demikian itu bukanlah malu. Akan tetapi malu kepada Allah adalah hendaknya engkau mengingati kubur dan seksanya, menjaga perut dan isinya serta kepala dan isinya pula. Siapa ingin kemuliaan Akhirat, ia tinggalkan perhiasan dunia. Di sanalah malu seorang hamba kepada Allah yang sesungguhnya dan dengan itu ia akan mendapat wilayah (kekuasaan) Allah."

Juga beliau bersabda:"Permulaan kebaikan umat ini adalah dengan zuhud dan yakin dan akhir kehancurannya adalah sebab bakhil dan berangan-angan panjang."

Dirawikan dari Ummi Munzir dia berkata, "Pada suatu petang Rasululah saw keluar menghampiri orang ramai sambil berkata, "Wahai manusia, tidakkah kamu malu kepada Allah?" Mereka bertanya, "apa pula itu ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab,"Engkau mengumpulkan apa yang tidak engkau makan, engkau berangan-angan apa yang tidak engkau temukan dan engkau membangun apa yang tidak engkau tempati."Dari Abi Sa'id Al Khudri dia berkata, "Usamah bin Zaid telah memberi seorang hamba dari Zaid bin Tsabit berharga seratus dinar dengan tempoh satu bulan.

Lalu kudengar Rasulullah bersabda:"Tidakkah engkau hairan kepada Usamah yang membeli dengan tempoh satu bulan. Sungguh Usamah panjang angan-angan. Demi Zat yang jiwaku dalam kekuasaan-Nya, tidaklah aku buka kedua mataku, melainkan aku mengira kedua bulu mataku tidak akan ketemu sehingga Allah mencabut nyawaku. Dan tidak aku angkat pandangan mataku, melainkan aku mengira bahawa aku yang meletakkannya sehingga nyawaku tercabut dan tidak aku memakan sesuap makanan, melainkan aku mengira bahawa aku telah menyempurnakannya sehingga dengan itu akan dijempul oleh maut.” Kemudian beliau bersabda, "Wahai Bani Adam, jika engkau berfikir, anggaplah engkau adalah mayat-mayat. Demi Zat yang aku dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya apa yang telah dijanjikan kepadamu itu mesti datang dan engkau tidak akan boleh mengclak."


Dari Ibnu Abbas ra dia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah saw keluar mencurahkan air lalu mencucikan dengan debu. Maka aku berkata kepada beliau, "Ya Rasulullah, sesungguhnya air itu dekat dari engkau." Baginda menjawab, "Apa yang aku dapatkan barangkali aku tidak akan sampai kepadanya."


Dikatakan: Pada suatu hari Isa as duduk dan ada seorang tua bekerja mencangkul tanah. Kemudian Isa as berkata, "Ya Allah, hilangkanlah angan-angan darinya." Lalu orang tua itu meletakkan cangkulnya malah berbaring saja sesaat Kemudian Isa berkata, "Ya Allah, panjangkan angan-angan kepadanya." Lalu orang itu bangkit kembali dan bekerja. Lalu Isa bertanya mengapa dia demikian. Lalu orang tua itu berkata, "Saat aku bekerja, tiba-tiba hatiku berkata, "Sampai bila aku aku bekerja? Sedangkan aku sudah tua." Maka kubuang saja cangkul ini dan aku berbaring. Kemudian hatiku berkata lagi, "Demi Allah engkau harus bekerja dari sisa hidupmu ini." Maka cangkul kuangkat lagi."

No comments:

Post a Comment