Kelebihan belas-kasihan terhadap anak perempuan

Kelebihan belas-kasihan terhadap anak perempuan

Berkata Nabi s.a.w.

"Sesiapa yang dicuba mendapat anak perempuan, maka hendaklah ia berlaku baik terhadapnya, moga-moga ia akan melindungi ibu-bapanya dari api neraka."

Di dalam sebuah riwayat, dikatakan bahwa Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Barangsiapa yang mempunyai tiga anak perempuan, lalu dipeliharanya dengan baik, dididiknya dan dikasihinya, pastilah ia masuk syorga. Orang ramai bertanya: Kalau dua? Jawab baginda: Begitu juga kalau dua. Berkata setengah sahabat: Kalau ditanya tentang seorang anak perempuan, niscaya Nabi akan mengakurinya juga.

Di dalam sabda yang lain, Rasulullah s.a.w. berkata: Sesiapa yang mendapat anak perempuan, tidak ditanamnya hidup-hidup dan tidak dihinakannya, dan tidak dilebihkan anak lelaki atas perempuan, niscaya Allah akan memasukinya syorga.

Maksud tidak menanamnya hidup-hidup, ialah seperti yang dilakukan oleh orang-orang jahiliah dahulu.

Setengah-setengah orang yang bodoh, apabila diberitahu mendapat anak perempuan, tercetus dari lidahnya kata-kata keji yang membuktikan bahwa ia benci kepada anak perempuan, dan tidak redha terhadap kurnia Allah Ta'ala yang telah mentakdirkan yang demikian itu. Gejala ini adalah dibenci dan dikutuk oleh Allah Ta'ala, sebagaimana Dia telah membenci dan mengutuk kelakuan dan perbuatan kaum jahiliah dahulu itu. Cuba lihat firman Allah Ta'ala berikut:

"Dan apabila diberitahukan seseorang dari mereka tentang kelahiran anak perempuan, lantas mukanya menjadi hitam dari sangat marahnya. Dia menyembunyikan dirinya dari orang ramai disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya, apakah akan dipeliharanya dengan menanggung malu, atau dikubur- kannya supaya hancur di dalam tanah. Alangkah buruknya keputusan mereka itu." (an-Nahl: 58-59)

Orang Mu'min yang bertaqwa hendaklah memelihara diri dari sikap ini, yakni membenci anak perempuan, atau menghinanya, ataupun melebihkan anak lelaki ke atas anak perempuan, sebab ia belum tahu benar di antara semua anak-anaknya itu, siapa yang menyimpan tuah dan berkat serta akibat yang baik.