Rayuan Syaitan
Allah Azza Wa Jalla berfirman:
Erinya: Syaitan itu menjanjikan kepadamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat jahat.
(Q.S. Al-Baqarah: 268)
Rasulullah saw bersabda:
"Dalam hati ada dua bisikan. Satu bisikan dari malaikat mengajak kebaikan dan mempercayai akan kebenaran. Siapa merasakannya, ketahuilah dari Allah den hendaklah memuji kepadaNya. Yang lainnya bisikan dari musuh (syaitan) mengajak kepada kejahatan dan mendustakan kebenaran, bahkan melarang kebaikan. Siapa menemukannya, hendaklah segera memohon perlindungan kepada Allah dari bisikan syaitan yang terkutuk...."
Al-Hasan mengatakan: "Ada dua bisikan yang muncul dalam hati. Bisikan dari Allah dan bisikan dari syaitan. Maka Allah mengasihi orang yang tegak pada bisikanNya. Jika bisikan itu dari musuh, mesti harus diperangi!"
Jabir bin Ubaidah al-Aduwi berkata: "Aku mengadu kepada al-Allaq bin Ziyad: "Aku tidak menemukan bisikan diriku." Al-Allaq berkata: "Sesungguhnya hal itu ibarat rumah diterjang angin. Jika ada sesuatu di situ akan diterjang, rapi jika kosong maka akan dilalui begitu saja. "Yakni bahawa hati yang tidak dibelenggu oleh hawa nafsu, syaitan tidak akan dapat mengganggunya. Oleh kerananya Allah berfirman:
"Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidakada kekuasaan bagi engkau atas mereka."
(Q.S. Al-Hijr: 42) "Maka setiap orang yang mengikuti hawa nafsunya menjadi
Tuhannya..."
.(Q.S. Al-Jasiyah: 23).
Amr bin Ash berkata kepada Nabi saw: "Wahai Rasulullah, syaitan telah menghalangi antara aku dengan solat dan qiraah-ku."
Rasulullah bersabda:
"Syaitan itu hendak mempedaya. Jika dia hendak merayumu, hendaklah engkau mohon perlindungan darinya dan meludah ke kiri tiga kali."
Amr berkata: "Lalu aku melakukannya pada Allah mengusir syaitan itu dariku."
Dalam hadis ini: " Bahawa dalam wuduk ada syaitan yang disebut "Al- Wilhan".
Mohonlah perlindungan kepada Allah darinya. Tidak, akan berhenti syaitan menghasutmu, kecuali dengan mengingat sesuatu selain yang dibisikkan. Tapi segala sesuatu selain Allah dan yang berhubungan dengan-Nya, boleh menjadi tempat bisikan syaitan."
Untuk melawan bisikan syaitan ialah dengan mengingat kepada Allah dan memohon dijauhkan darinya. Ini hanya boleh dilakukan olah orang-orang yang bertaqwa.
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, jika mereka disentuh olah syaitan yang mengelilinginya, mereka segera ingat lalu mereka melihat (kebenaran)"
(Q.S. Al-A'rqf: 201).
Tentang finnan Allah:
"Dari kejahatan bisikan syaitan yang pergi dan datang."
(Q.S. An-Nas: 4).
Mujahid mengatakan, bahawa syaitan itu mengintip hati. Jika segera ingat kepada Allah, dia akan pergi. Namun jika hati itu lalai dari mengingati Allah, dia akan terus menggoda."
Antara ingat kepada Allah dan bisikan syaitan seperti antara cahaya dan kegelapan, antara siang dan malam, iaitu saling bertentangan.
"Mereka telah dikuasai syaitan , lalu dia melupakan mereka dari mengingat Allah."
(Q.S. Al-Mujadalah: 19).
Anas berkata: "Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya syaitan meletakkan belalainya di hati manusia. Jika dia mengingat kepada Allah, belalai itu akan ditarik kembali. Namun
jika dia melupakan AUah, ditutupilah hatinya."
Ibnu Wadih mengatakan: "Jika seseorang telah berumur empat puluh tahun, tetapi tidak bertaubat juga, maka syaitan mengusap muka orang itu dengan tangannya sambil berkata: "Inilah orang yang tidak beruntung." Jika syahwat telah membengkokkan daging dan darah manusia, maka demikian juga kekuasaan syaitan akan mengalir dalam daging dan darahnya. Ia juga menguasai hati dari segala darah. Oleh kerananya Rasulullah saw bersabda:
"Syaitan itu berjalan di setiap pembuluh darah manusia. Maka berhentikan perjalanannya dengan berlapar."
Kerana lapar dapat memecahkan syahwat sebagai tempat jalannya syaitan menyerang hati.
"Aku akan duduk (mengintip) mereka atas jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku datang memperdayakan mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari lari mereka."
(Q.S. Al-A'raf: 16-17).
RasuluUah saw bersabda:
"Syaitan itu selalu mengawasi manusia. Ketika dia masuk Islam, syaitan berkata: "Apakah engkau masuk Islam dan meninggalkan agama mu dan agama nenek moyangmu. Dia tidak endahkannya dan lalu masuk Islam. Ketika dia berhijrah, syaitan berkata: "Apakah engkau hendak berhijrah dan meninggalkaan tanah airmu?" dia tidak menmperdulikannya. Ketika dia berjihad, dia pun berkata:
"Apakah engkau hendak berjihad yang selalu menyebabkan terkorban jiwa dan harta, engkau terbunuh, isterimu kahwin lagi dan hartamu dibahagi-bahagikan. Dia tetap tidak peduli dan terus pergi berperang. Maka siapa berbuat demikian jika mati, pasti Allah akan memasukkan dia ke Syurga."
No comments:
Post a Comment