Saturday, May 2, 2015

Memelihara lidah

Memelihara lidah

Lidah pula sama juga, yakni merupakan nikmat yang utama yang dikurniakan Allah terhadap hambaNya. Lidah mempunyai kebaikan yang banyak dan manfaat yang besar bagi orang yang memelihara dan menggunakannya untuk maslahat-maslahat yang kerananya ia diciptakan bagi manusia.Allah s.w.t. telah memberikan manusia lidah supaya ia menggunakannya dalam berzikir kepada Allah s.w.t., membaca kitabNya al-Quran, memberi nasihat kepada umat manusia serta menyeru mereka kepada mentaati Tuhan, dan mengenalkan mereka apa yang diwajibkan Allah ke atas mereka dengan menjunjung tinggi semua hak-hakNya, dan supaya ia bisa melahirkan segala isi hatinya dari keperluan-keperluan yang berkait dengan urusan dunia dan akhirat. Jika ia menggunakan lidah itu untuk tujuan yang kerananya ia diciptakan oleh Allah baginya, maka tergolonglah ia antara orang-orang yang mensyukuri nikmat lidah itu. Jika ia menggunakannya, atau membiarkannya bermaharajalela bertentangan dengan tujuan yang kerananya ia diciptakan, maka tergolonglah ia antara orang-orang yang menganiaya diri sendiri dan yang melanggar perintah.

Kemudian, hendaklah anda ketahui bahwasanya lidah itu, perkaranya amat penting sekali. Ia adalah anggota yang paling berkuasa di antara anggota-anggota yang lain, dan yang paling kuat untuk menarik tuannya kepada kecelakaan, kiranya ia tidak dipelihara dengan baik, ataupun dikawal dari perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah Ta'ala.

Di dalam sebuah Hadis tersebut:


“Bukankah manusia itu dilontarkan ke dalam api neraka menerusi wajah mereka, ataupun menerusi hidung mereka, disebabkan bencana lidah mereka."Sabdanya lagi:



"Barangsiapa beriman dengan Allah dan Hari Akhirat, hendaklah berkata yang baik, ataupun berdiam diri."

Sabdanya lagi:

"Tuhan merahmati hambaNya yang berkata baik, kalau mendapat keuntungan, atau berdiam diri dari yang jahat, lalu terselamat. "

Sabdanya lagi:


"Siapa berdiam diri terselamat."

Sabdanya lagi:

"Setiap bicara anak Adam dikira atasnya, kecuali berzikir kepada Allah, ataupun menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat jahat."

Sabdanya lagi:

kamu akan berbicara dengan perbicaraan yang diredhai Allah, tiada dikiranya perbicaraan itu akan sampai ke mana sekalipun, niscaya Allah akan mencatitkan baginya keredhaan Allah Ta'ala, sehingga hari ia bertemu dengan Tuhannya kelak. Dan seseorang yang lain akan berbicara dengan perbicaraan yang dimurkai Allah, tiada dikiranya perbicaraan itu akan sampai ke mana sekalipun, niscaya Allah akan mencatitkan baginya kemurkaanNya di dalam api neraka, sehingga hari ia menemui Tuhannya kelak."

Di dalam sabdanya yang lain, berbunyi: Sesungguhnya seorang hamba akan berbicara dengan kata-kata yang tidak diperhatikan terlebih dahulu, sehingga kerananya ia akan dilontarkan ke dalam api neraka dari sejauh bintang tsuraiya.

Jelaslah kini, bahwa bahaya lidah itu amat besar sekali, dan perkaranya membimbangkan. Tiada seorang pun yang akan terselamat dari bahaya itu, kecuali dengan berdiam diri, dan tidak berkata-kata melainkan jika perlu saja dan dengan kadar yang perlu pula. Jika ia menghabiskan masanya pada membaca al-Quran dan memperbanyak zikrullah, adalah seribu kali lebih baik daripada menjerumuskan diri ke dalam perkara-perkara yang dilarang oleh agama, ataupun pada perkara-perkara yang tidak ada kena mengena dengan diri sendiri.


No comments:

Post a Comment